Pukul 22. 53 29’.. 30’..31..’ 32’..
Detik waktu itu akan terus bergerak berubah
meninggalkan apa yg sudah dilaluinya.
Bergerak menyisakan bayang bayang masa
lalu menjadi kenangan, satu satunya hal yg dimiliki manusia yg paling jauh ntk
dijangkaunya kembali.
Bulan ke 12,
Minggu ke 52,
Hari ke 365,
Jam
dan detik yg tak pernah ku hitung,
telah terlampaui dengan sejuta cerita asam
manis, pahit getirnya perjalanan yg ditapaki.
Lelah??? Tentu saja
Menyerah?? Jangan harap..!!!
Aku akan terus mengejar semua cita, cinta dan harapan.
Dan nanti, ketika kaki ini cukup lelah,
aku akan berhenti berlari dan akan melanjutkannya dengan berjalan.
Namun,
ketika berjalan masih cukup lelah,
aku akan berhenti sesaat untuk mengambil
nafas dan mengusap peluh yg menetes.
Berhenti dan diam sejenak ntk intropeksi dan kembali membangun siasat
ntk mengakali,
bagaimana aku mampu menggenggam angan dalam tangan.
Tidak ada yg istimewa ntk hari ini.
karena ya.. tentu saja karena aku tidak mengistimewakannya.
Sesederhana itu.
Karena toh tidak ada bedanya dengan malam malam
pergantian hari,
malam penghujung bulan tgl 31 Mei menuju 1 juni atau lainnya.
Percayalah,
Sama saja. Malam akan tetap begitu saja.
Masih gelap.
Masih bintang dan bulan yg bersarang di langit hitam.
Dan hari
esoknya masih matahari yg menyapa fajar.
kalian tidak setuju?? Maaf, itu
masalah kalian. Terserah saja. Ini pendapatku kan? Kita bebas berargumen.
Terlepas dari semua hingar bingar
kemeriahan perpindahan tahun, sorak sorai bahagia,
Suara terompet dan seribu
ledakan kembang api yg nyaris memekakkan telinga,
itu semua tidak lebih
penting dari merefleksikan dan mengintropeksi diri bahwa selama 365 hari yg
telah kita lalui, tiap detik menit jam yg kita lewati,
sudahkah kita menjadi
satu langkah manusia yang lebih baik??
Target dan pencapaian apa yg sudah kita
raih??
Kebaikan apa yg sudah kita bagi??
Dan.. keburukan dari diri yg mana yg
masih begitu melekat dan mendominasi??
Sudahkah kita menyiapkan diri,
menyiapkan siasat siasat yg lebih jitu untuk menaklukkan diri sendiri dari
keburukan yg masih bersarang dihati??
Sama seperti malam malam sebelumnya
dalam tiap sujudku.. dalam doa ku dengan permintaan yg selalu sama..
“Ya Allah.. datangkanlah kepadaku segala
kebaikan yg baik menurut-Mu. Jauhkanlah segala keburukan yg mampu merusakku..
Dan ketika kebaikan itu sedang Kau kirimkan melalui proses yg panjang dan tak
mudah, maka sudilah Engkau menjadi penyanggah hatiku yg rapuh. Kuatkan aku agar
bisa berjalan tegak, berlari dan melompat menggapai bintang ntk kedua orang tua
ku..”
“Allah ku.. ntk satu doa yg ku pinta
seperti malam malam sebelumnya, sebuah doa yg selalu terselip sebuah nama agar
sudi kiranya Kau tuliskan di Lauh Mahfuzh ku sbg pemilik hati ini. Satu nama yg
kan menjadi rahasia sejati antara Kau dan aku..”
Semoga hari esok lebih baik bagi kita yg
ingin berusaha move ke arah yg lebih baik.
Karena point terpentingnya ntk malam ini
adalah bukan tentang ditahun, bulan dan hari apa besok mentari bersinar dan
menyapa kita kembali. Namun, apa yg harus kita lakukan ntk memperbaiki diri
untuk jadi yg lebih baik dari hari kemarin.