1/25/2015

Selaksa Rindu di Kaki Langit Senja

Assalamualaikum langit, Apa kabar senjaku dikejauhan? Disini, secangkir kafein menguar aroma pekat kerinduan yang tak bertuan. Menyublin ke udara bebas, membelenggu penciuman.

Bahasa yang diam tak berarti ia tak mengatakan. Ketika dari kejauahan siluet yang dirindukan begitu jelas tergambar dikanvas Tuhan, lirih bibir melantunkan permohonan.

Apalagi yang mampu diri lakukan? Ketika tangan tak sampai untuk merengkuh, maka doalah satu satunya yang mampu mempertemukan. Dalam balutan kasih sayang, kita bertemu dalam waktu waktu terbaik bertemu Tuhan.

Kita titipkan rindu dalam lantunan. Lirih merdu hati mendendangkan syair ketenangan. Berharap jarak yang membentang bukan jadi penghalang. Sebab hati yang bertautan menjadi sandaran keyakinan.


Ahh... langit sudah berubah pekat kehitaman. Mega jingga telah menjadi kenangan. Sudahkah senjaku tenggelam dikejauhan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar