3/25/2015

Kepada Lelaki yang Berkurang Usia (26 Origami Hati)


Selamat Ulang Tahun My Man..
Selamat bertambah umur dan berkurang usia, Dear..
Semoga keberkahan hidup melimpah padamu.
Dengan segala kasih, sayang dan rindu dari tempatku berdiri sekarang, kulantunkan syair untuk Sang MahaCinta agar sudi kiranya selalu memberikanmu kesehatan.. 

kemurahan rizeki..
kemudahan segala urusan duniamu..
kebaikan dalam hidupmu..
kebahagiaan..
kecemerlangan karir..
serta kedewasaan dalam menyikapi hidup..
Aku tak punya apapun untuk kuberikan padamu selain doa dan cinta yang tak sempurna seperti yang kamu harapkan dalam mimpimu. Aku hanya punya itu. Lalu, bersediakah kamu menerimanya?
Dalam sepucuk surat ini aku hadir memelukmu dalam doa dihari bahagiamu. Hari dimana kamu dilahirkan dan disambut tangis bahagia oleh kedua orangtuamu. Dari kertas lusuh yang mungkin akan pias dimakan waktu, aku memangkas jarak, meminta dgn segala kerendahan hati agar sudi kiranya kamu memaklumi keterbatasanku untuk merengkuhmu menggunakan tanganku langsung. Aku minta maaf. Tapi kumohon percayalah sayang, inginku merengkuhmu begitu besar. Membawakan kue ulang tahun dengan lilin menunjukkan usiamu adalah harapan terbesar.
Berbahagialah dihari jadimu sayang.. semoga kamu selalu bersyukur atas nikmat Tuhan yang tak pernah surut untuk para hambanya..

Sekali lagi, selamat ulang tahun cintaku, lelakiku, kekasih hatiku..




26 Origami Hati_11.14.2014

Rindu...

Rindu.. satu kata itu selalu menjadi favorit ku setelah 3 kata yang sering kamu ucapkkan; “ aku mencintai mu”. Satu kata yang mampu membuatku tersenyum bahagia. Membuatku benar benar ingin menghabiskan sisa waktuku untuk menemani harimu.
Hari ini terhitung 281 hari sejak pertama kali kita memutuskan untuk saling berbagi. Dan  ntah berapa ratus kali kata “rindu” itu kita ucapkan. Aku menyukainya, selalu. Satu kata yang selalu menjadikanku merasa dibutuhkan olehmu untuk tetap hidup dengan baik.
Mungkin ini terlalu sederhana bagi kita. Atau mungkin orang lain menganggapnya terlalu berlebihan. Kasmaran. Begitulah kata mereka untuk dua sejoli yang sedang memadu kasih. Terserah. Aku tidak peduli. Biarkan saja orang lain berkata apa tentang kita, yang jelas, aku menyukai setiap kata rindu darimu. Ntah itu melalui pesan singkat atau rengekan manja yang keluar dari bibirmu.
Jika sudah begitu, ingin rasanya aku memangkas jarak, bernegosiasi agar bermurah hati untuk dapat bertemu. Merayu waktu agar bersedia menyediakan tempat untuk rindu. Membiarkan lengan lenganku merengkuhmu dalam kenyamanan. Menjadikan satu rasa yang meronta itu bertemu dalam dekapan.

Aku tau, rindu bukan hal yang mudah untuk ditenangkan. Serupa rengekan anak kecil yang tak kunjung usai sebelum permintaannya terpenuhkan. Akupun merasakan. Nyaris setiap hari. Mengerikan bukan? Ah.. sudahlah. Biarkan saja rindu ini tetap bersarang didada kita. biarkan Ia meronta atau merengek pada jarak dan waktu. Berharap ‘mereka’ bermurah hati pada rindu yang membiru. Hingga akhirnya kita bertemu. Rindu.

Rindu__03.21.20015